Jakarta, Warningtime.com – Gereja harus peduli kelestarian lingkungan jika ingin hindari kiamat Ekologi. Demikian kesimpulan dalam Peluncuran dan Diskusi  Video bertema Edukasi Peran Gereja dalam Menghadapi Krisis Iklim menampilkan Drs. Teras Narang, Juliarta dan Pdt. Jimmy Sormin  bertempat di Grha Oikumene PGI Salemba Raya, Jakarta, Rabu (21/02/2024) bertepatan Hari Sampah Nasional. Diskusi dihadiri Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, Direktur LAI Pdt. Henriette Lebang Hutabarat dan sekum PGI Pdt. Jacklyn Manuputty.

Eks Gubernur Kalimantan Tengah Drs. Teras Narang langsung menyoroti tiga hal yakni pertama, pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2045 nanti penduduk 400 juta. Artinya  harus menyediakan tempat mereka tinggal. Kedua, pemerintah mengundang investor besar-besaran yang terkait penggunaan lahan. Ketiga dengan adanya perkembangan akibat pandemi.

“Dari ketiga contoh itu, saya melihat kondisi lingkungan tidak sedang baik-baik saja. Bagaimana memperbaiki kita harus memulai dari diri kita. Gerakan terstruktur, sistimatis dan massif,” tutur Anggota DPD RI ini.

Sementara Juliarta dari Mamka mengakui  secara umum perubahan ada terkait iklim. Makin banyak tahu pelestarian lingkungan.

“Masalah kita sekarang adalah masalah tidak ada sebelumnya jadi ada seperti publik service. Isu lingkungan bagian sehari-hari yang perlu perhatian kita bersama. Ia ingin ada perubahan terjadi untuk menyelamatkan iklim.”

Pembicara lainnya dari PGI, Pdt. Jimmy Sormin mengatakan bahwa kita semua ada di satu masa orang sadar lingkungan tetapi belum massif atau menjadi  norma. Intinya ada norma bersama kalau ada di satu tempat, attitude selaras dengan alam. Ia terus terang dalam hal ini, gereja-gereja sudah melalukannya. PGI sudah lama menerapkan  zero plastik.

“Meski mencanangkan ramah lingkungan, saya masih lihat pendeta menggunakan botol air mineral. Perjuangan membuat terstruktur, sistimatis dan massif.”

Tujuan video ini, nanti video ini diputarkan berulang-ulang di gereja, sehingga jemaat sadar. Jemaat tahu ada ajakan dan sadar terkait sampah, air, tanah dan lainnya.

Yayasan Yamka merupakan sebuah NGO visi menjangkau lebih banyak orang terlibat dalam peduli lingkungan. Masalah lingkungan hidup kita semakin masalah. Ini bentuk  kerjasama dengan PGI.

Susi Indriani Dinas lingkungan DKI dalam sambutannya  krisis iklim ini harus kita atasi bersama-sama lintas sektor dan lintas agama. “Kami sudah beberapa kali  kerjasama dengan PGI, misalnya kesadaran memilah sampah. Sumber perubahan iklim dari penggunaan energi listrik. Hari ini perubahan iklim ini sangat related dengan apa dilakukan Dinas Lingkungan DKI,” paparnya.

Dalam sambutannya, Sekum PGI Jacklyn Manuputty mengatakan isu yang terus kita bahas. Pemerhati lingkungan 200 tahun manusia pengendali lingkungan sudah gagal. Muncul istilah kita muncul kiamat ekologi. Gereja lembaga standing kuat bicara isu iklim ini. Terjadi ketidakseimbangan, termasuk egoisme kita sendiri. Suka-suka menebang pohon dll. Ini dibahas dibalik agama-agama dan kearifan lokal. Ini PGI dengan sikap gauhari. Model video pendek ini contoh langkah kecil.

 

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2024/02/pg2-1024x677.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2024/02/pg2-150x150.jpgadminwarningtimeFokusJakarta, Warningtime.com - Gereja harus peduli kelestarian lingkungan jika ingin hindari kiamat Ekologi. Demikian kesimpulan dalam Peluncuran dan Diskusi  Video bertema Edukasi Peran Gereja dalam Menghadapi Krisis Iklim menampilkan Drs. Teras Narang, Juliarta dan Pdt. Jimmy Sormin  bertempat di Grha Oikumene PGI Salemba Raya, Jakarta, Rabu (21/02/2024) bertepatan Hari...Mengungkap Kebenaran