Beithesda House of Prayer Sumbang Sembako pada Wartawan Nasrani
Warningtime.com Jakarta – Masih diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek tentu berdampak kepada semua pihak termasuk kepada wartawan nasrani. Berkaitan dengan itu, Ev. Rumondang Hadassah M. Sitompul Ketua Bethesda House of Prayer Peduli Kasih memberikan bantuan 25 Paket sembako yang terdiri dari beras, telor, mie instan, dan minyak goreng pada PEWARNA Indonesia.
Pemberian sembako tersebut secara simbolis diterima langsung lima perwakilan wartawan yang tergabung dalam PEWARNA Indonesia pada hari Rabu (28/02/2020) berlokasi di Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, Rumondang Hadassah mengatakan “Kita cuma mau peduli dengan situasi yang ada, itu saja. Selain ke PEWARNA kita mendistribusikan ke banyak tempat. Kalau organisasi, memang kita menyasarnya kepada gereja, hamba-hamba Tuhan, jemaat dan orang-orang seperti supir angkot atau kondektur,” terangnya.
Lebih lanjut kata Rumondang Hadassah Gerakan sedekah atau peduli kasih dimulai dari Bethesda House of Prayer. “Kita mengumpulkannya mandiri tidak ada pihak lain ikut serta hanya jemaat kita saja. Kita gandeng Gereja Pimpinan Rohulkudus Yahweh (GPRY). Tetapi GPRY dalam hal ini bukan dalam hal pendanaan, melainkan mendistribusikannya. Mendistribusikan ke daerah-daerah, seperti ke Pulau Nias atau pun wilayah lainnya. Lewat mereka (pendistribusiannya), namun saya tidak tahu. Jadi GPRY itu adalah Sinode,” bebernya.
Ditanya apa harapannya mengenai pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia, Ev. Rumondang Hadassah menjawab, “Saya berharap corona ini cepat pergi (usai), karena memang saya sudah bosan di rumah.”
Evangelis yang pernah meluncurkan album rohani berjudul ‘Deep Calls Unto Deep’ menambahkan yang mendorongnya untuk memperhatikan wartawan Nasrani adalah karena wartawan juga ujung tombak menyampaikan pesan dan memiliki peran penting.
“Saya melihat bahwa kalian (wartawan) adalah ujung tombak untuk menyampaikan pesan-pesan dari kota ke daerah, ataupun sebaliknya. Dan saya melihat wartawan ini memiliki peranan penting, karena perkembangan kita sekarang ini tergantung kepada media. Kalau wartawan katakan baik, maka baik masyarakatnya. Sebaliknya, kalau katakan jelek, ya jeleklah semuanya,” pesannya tegas.
Bethesda House of Prayer sudah lama bergerak dan bahkan setiap bulan. “Sebenarnya setiap bulan kita ada pergerakan. Cuma untuk saat ini kita memakai istilah ‘peduli’. Nah saya menggunakan kegerakan ini bersama jemaat saya dengan istilah “Gerakan Sedekah”. Jadi saya mengajarkan mereka bagaimana dan kapan waktunya kita bersedekah. Sedekah itu bukan perpuluhan, bukan persembahan khusus atau apa, tetapi sedekah. Jadi konsep sedekah itu yang saya terapkan untuk mereka praktekkan,” paparnya lagi.
Menurutnya sedekah ini adalah pemberian tanpa mengharapkan imbalan. Jadi diberikannya ke siapa saja, tanpa harus berlatar belakang agama yang sama, atau sukunya yang sama. “Cuma memang karena saya berasal dari Bethesda House of Prayer, maka saya menggandeng Sinode GPRY. Karena merekalah yang bisa menjangkau hingga ke daerah-daerah. Supaya tidak hanya yang di kota saja yang kebagian, tetapi yang di daerah juga,” imbuhnya.
Karena itu, Ev. Rumandang berharap dan mengajak semua pihak mari membantu pemerintah yang sedang memikirkan rakyatnya. Jadi pemerintah butuh sekali kerja sama dari masyarakat luas untuk memerhatikan lingkungannya. “Istilahnya peduli lingkungannyalah,” tutupnya.
Leave a Reply