Warningtime.com – Pada perayaan HUT 46 PGPI dengan mengambil tema; Togethersness 46 th Anniversary & Pastors Fellowship Provinsi DKI Jakarta, bertempat di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor Senin sore (22/09/2025), dihadapan 600 pendeta Ketua Umum PGPI Pdt. Dr. Jason Balompapueng tak ragu menyoroti penutupan gereja. “Ketika tujuh gereja dibongkar kita akan bangun lagi sepuluh gereja baru.” Hal itu disampaikan menanggapi masih maraknya peristiwa penutupan gereja di Indonesia.

Dalam perayaan itu, tampak hadir Dirjen Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th, M.Pd, para ketua daerah dan para pendeta PGPI DKI Jakarta serta para undangan lainnya. Hadir juga tamu kehormatan antara lain H. Muklis mewakili Birodikmental Pemda DKI, Yusran Feri selaku Vice President Bank Mandiri Wilayah Jakarta dan Iksanudin Kepala Biro BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Menara Jamsostek.

Pendeta Jason Balompapueng dalam kotbahnya yang diambil dari kitab Matius 28:19-20. Dimanakah Tuhan saat kita perlukan? Dimana ada dua tiga orang berkumpul pasti Aku (Tuhan) ada di sana. Dalam kebersamaan kita, pelayanan PGPI sampai hari ini bisa menjangkau hingga ke pelosok-pelosok negeri ini. “Selama 46 tahun perjalanan PGPI dan Tuhan menyatakan, Aku akan menyertai engkau sampai akhir zaman.

Sekarang hampir setiap minggu ada penutupan gereja diberitakan di media sosial. Setelah peristiwa Cidahu, Padang berita terbaru ada GBI ditutup di Tangerang. Lantas ia menceritakan saat menghadiri pertemuan gereja  di Eropa dimana dia diwawancarai terkait marak penutupan  gereja di Indonesia.

“Ketika menghadiri pertemuan gereja di Helsinki, Finlandia belum lama ini, saya ditanya oleh mereka dengan penasaran ingin tahu terkait penutupan gereja di Indonesia. Saya jelaskan dari dulu sudah terjadi seperti itu. Tapi meski demikian setiap sinode terus bertumbuh dan tidak kekurangan orang percaya,” ungkapnya.

Tetapi kita percaya ketika tujuh gereja dibongkar kita bangun lagi sepuluh gereja. Karena pendeta aliran pentakosta semua hamba Tuhan yang luar biasa. Ketika ada penutupan yang kita lakukan praise and whorship, sama seperti dilakukan Silas yang setia menyembah dan memuji Tuhan saat tangannya diborgol.

Diingatkan Pdt. Jason para gembala bahwa modal kita aliran gereja pentakosta melayani adalah dengan mengandalkan doa, lutut dan air mata. Sama seperti Hizkia yang doanya dikabulkan Allah demikian juga doa kita juga akan dikabulkan dalam setiap pelayanan kita.

Pendeta Jason Balompapueng dalam kotbahnya yang diambil dari kitab Matius 28:19-20. Dimanakah Tuhan saat kita perlukan? Dimana ada dua tiga orang berkumpul pasti Aku (Tuhan) ada di sana. Dalam kebersamaan kita, pelayanan PGPI sampai hari ini bisa menjangkau hingga ke pelosok-pelosok negeri ini. “Selama 46 tahun perjalanan PGPI dan Tuhan menyatakan, Aku akan menyertai engkau sampai akhir zaman.”

Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th, M.Pd, mengawali sambutannya dengan menyampaikan salam dari Menteri Agama RI Kyai H. Nazaruddin Umar yang sebenarnya ingin hadir, tetapi karena bertepatan hari Santri Nasional sedang berada di Jombang.

“Acara ini bukan sekedar acara rutin tahunan PGPI, tetapi acara penting yang bisa membangun iman segenap anggota sinode di naungan aras PGPI dan tentu saja PGPI bisa berdampak membangun bangsa. Selama 46 tahun perjalanan PGPI, PGPI telah menjadi berkat untuk umat dan menjadi garam dan terang di Indonesia,” tuturnya.

Pada kempatan itu, Dr. Jeane juga menyinggung banyak tantangan yang dihadapi Indonesia dan terutama generasi muda yang rentan tergoda sikap hedonisme, individualisme dan egoisme. Oleh karena itu, gereja harus menjadi benteng kokoh dan juga menjadi rumah tempat mereka bertumbuh dalam iman untuk menghadapi tantangan global dan segala pengaruh buruknya.

Selain itu, eks Rektor IAKN Manado ini juga mengingatkan sekarang ini sedang terjadi krisis ekologi yang mengancam dunia. Maka karena itu penting ekotheologi dalam arti gereja berperan untuk menumbuhkan kecintaan lingkungan dan ikut melestarikan alam.

“PGPI membangun iman tidak sekedar mencatat sejarah tetapi membuat sejarah. Kesejahteraan bangsa adalah merupakan kesejahteraan gereja juga. PGPI mempunyai tugasmembina sinode aliran Pentakosta yang menjadi mitra pemerintah. PGPI juga harus membangun hubungan baik dengan sesama aras utama. Dengan demikian gereja dapat membangun dalam satu tubuh gereja. PGPI selalu mengedepankan pelayanan tepat, transparan dan inklusif,” pesannya sembari mengucapkan selamat HUT 46 PGPI sekaligus berkenan membuka acara ini.

Pada kesempatan itu, Ketua Panitia HUT 46 PGPI Pdt. Dr. Yusuf Agustian Widodo melaporkan bahwa jumlah peserta yang hadir dalam acara ini mencapai 600 orang dari target 500 orang yang dipatok oleh panitia. Ditambahkan, acara ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PGPI DKI Jakarta. Tahun lalu acara serupa diikuti 475 orang. Ada peningkatan peserta.

“Acara diharapkan bisa memupuk kebersamaan dari sesama 32 sinode anggota PGPI Provinsi DKI Jakarta. Panita hanya mempersiapkan dalam dua minggu, karena itu jika ada kekurangan tolong dimaafkan,” ujar Pdt. Yusuf yang juga Sekretaris Umum PGPI DKI Jakarta ini.

Acara ibadah pembukaan dan perayaan berlangsung meriah, dipandu MC yang sering muncul di televisi Reza Bukan dengan membagikan doorprize voucher belanja dari Indomaret. Acara berlangsung Senin-Rabu (22-24 September).

Malamnya, acara dilanjutkan dengan sesi pembekalan yang diisi dari pembicara BPJS Ketenagakerjaan dan dilanjutkan pemateri dari Bank Mandiri. Sedangkan hari berikutnya, sejak pagi dimulai olahraga bersama dan dilanjutka gathering untuk mempererat sesama hamba Tuha di naungan PGPI.

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2025/09/Screenshot_20250922_205455_Gallery-1024x454.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2025/09/Screenshot_20250922_205455_Gallery-150x150.jpgadminwarningtimeHomeWarningtime.com - Pada perayaan HUT 46 PGPI dengan mengambil tema; Togethersness 46 th Anniversary & Pastors Fellowship Provinsi DKI Jakarta, bertempat di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor Senin sore (22/09/2025), dihadapan 600 pendeta Ketua Umum PGPI Pdt. Dr. Jason Balompapueng tak ragu menyoroti penutupan gereja. 'Ketika tujuh gereja dibongkar kita...Mengungkap Kebenaran