My Home dan Semangat Mengabarkan Injil di Tengah Keluarga
Jakarta WT – Ciri orang percaya adalah kecintaannya untuk bersekutu dan melayani. Namun panggilan untuk pemuridan juga menjadi sebuah kewajiban yang tidak bisa dikesampingkan.
Di Tanah Air, gerakan My Home Indonesia telah lama menjadi salah satu tulang punggung pemuridan pewartaan kabar baik. Lewat program pemuridan, My Home berkenginginan supaya Injil Tuhan dinyatakan, khususnya di tengah keluarga Kristen. Secara khusus My Home juga melakukan pemuridan kepada kaum perempuan, seperti halnya yang dilakukan oleh My Home Woman Banten (MHWB).
“Kita mau memuridkan kaum perempuan, agar mereka juga mampu menginjili di tengah keluarga. Mereka bisa mengabarkan injil kepada anak ataupun suami,” ujar salah satu pemateri kelas Pemuridan Lanjutan MHWB, Jane Kandou, kepada warningtime di lokasi pemuridan yang terletak di Telaga Seafood Restaurant, Serpong, Tangerang Selatan, pada Kamis siang (06/12/2018).
Jane Kandou yang juga dipercaya sebagai Koordinator MHWB kembali mengatakan bahwa gerakan itu menggelar kelas pemuridan secara periodik. Kali ini, kata Jane, tema yang diangkat adalah “Amanat Agung dan Pemberdaan Keluarga”. Berbeda dengan seminar, kelas pemuridan MHWB dilaksanakan layaknya pendidikan di institusi pendidikan tinggi.
“Setiap bulan ada pemuridan. Dan ada delapan sesi yang harus diikuti. Benar-benar seperti kuliah,” kata perempuan kelahiran Makassar, 2 Oktober 1955 itu dengan raut wajah penuh semangat dan sukacita.
Selain melengkapi para pesertanya dengan kemampuan perkabaran injil, program pemuridan MHWB juga ikut diperkaya dengan pengetahuan mengenai dunia wirausaha.
“Kita juga ada program pelatihan wirausaha. Dari membuat gelang ataupun peralatan yang berguna bagi rumah tangga,” katanya lagi.
Di penghujung perbincangan, istri dari Pdt. Dr. Freddy Soenyoto ini juga menitipkan pesan agar para lulusan program pemuridan dapat memberi dampak bagi orang-orang di sekeliling, ketika mereka kembali ke tengah masyarkat nantinya.
“Saya ingin hidup ini berdampaklah ya, bikin sesuatu (bagi banyak orang),” pinta Jane.
My Home merupakan sebuah gerakan pelayanan yang telah hadir di sejumlah negara di dunia. Gerakan ini masuk ke Indonesia sejak tahun 2012.
Ada empat panggilan yang melandasi gerakan My Home saat ini, yaitu membuka hati; kedua, berdoa; ketiga, mengenal lingkungan; dan yang keempat, melayani.
Leave a Reply