Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Berikan Pembekalan Di Sidang MPL PGI Salatiga
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Minggu (29/01) memberikan sesi pembekalan di Sidang MPL PGI Saltiga 2017. Menteri tiba sekitar pukul 16.00 dan langsung di daulat memberikan pembekalan pada peserta sidang. Sampai berita ini diturunkan Enggartiasto Lukita masih menjawab pertanyaan-pertanyaan para anggota sinode dari berbagai daerah terkait masalah perekonomian Indonesia.
Senior GMKI ini dalam paparannya menyinggung persaingan komoditas andalan Indonesia seperti karet, sawait dan kakao bagaimana menjaga harga di pasaran. Penghasil karet utama itu hanya tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand.
“Ketiga negara ini sudah sering bertemu untuk menentukan harga di dunia (semacam kartel) namun selama ini Thailand tidak konsisten, karena sering tidak sesuai dengan kesepakatan. Ini mempengaruhi harga di dunia,” beber pria kelahiran Cirebon dan tokoh Golkar ini.
Untuk itu, kata Enggar, pihaknya tidak segan-segan untuk membuat kebijakan ketat terhadap import dan eksport demi melindungi usaha Indonesia. “Saya tetap tegas dalam hal ini, yang utama adalah kepentingan rakyat Indonesia,” paparnya sembari tidak ragu untuk menghentikan import latex demi menjaga dan melindungi industri dalam negeri.
Menurutnya berbeda dengan komuditi sawit lebih bisa menstabilkan harga karena Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil utama bisa menjalin kerjasama dalam menentukan harga dunia. Hal sama juga pada produk Kakao.
“Saya kuatir ketika harga karet tidak pasti, petani akan menebang pohonnya, dan ketika harga nanti membaik sudah tidak sempat menanam lagi. Ini yang mesti harus diatasi,” katanya.
Pada sesi tanya jawab, pesera berlomba bertanya. Dua orang penanya yang berasal dari Kalimantan dan Sangir Talaud, mempertanyakan kebijakan pemerintah tentang kenaikan biaya pengurusan STNK dan bagaimana perhatian pemerintah terhadap petani karet. Sementara penanya dari Sangir meminta kebijakan pemerintah untuk membantu rakyat kecil untuk berusaha.
Leave a Reply