WARNINGTIME.COM JAKARTA – Jaringan Komunitas Kristen untuk Penanggulangan Risiko Bencana untuk Penanggulangan (Jakomkris PB) di Indonesia menyatakan Fokus Kepada Penguatan Jemaat Pasca Bencana. Demikian disampaikan Efendi Aritonang saat konferensi pers di Lantai 3 Grha Oikumene, Jakarta (10/10) bersama tujuh Badan Pengarah Jakomkris PB.

Seperti diketahui konferensi pers diselenggarakan disela-sela Kongres II di Graha Oikumene. Dijelaskan Subagio bahwa tujuan utama Jamkomkris PB adalah dalam koordinasi antara gereja dan lembaga untuk penanggulangan bencana. Juga dalam upaya membangun kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat yang terkena bencana. Kemudian menyelenggaeakan sistem informasi bencana.

“Dalam Kongres II ini sudah berusaha menyempurnakan badan hukum, dan memantapkan kerja-kerja di lapangan. Kemudian meningkat informasi di antara gereja-gereja anggota. Selama tiga tahun kita sudah punya pengalaman di lapangan. Dilakukan perubahan statuta dan menerima pertanggun jawaban pengurus selama tiga tahun sekaligus membuat rencana tiga tahun ke depan terkait dengan pengurangan resiko bencana,” paparnya.

Ditambahkan Eliakim Sitorus salah satu anggota Badan Pengarah bahwa PGI mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap bencana di Indonesia dengan 90 sinode gereja anggota. “Gereja selama ini sangat tanggao bencana alam dan bencana kemanusian. Karena itu PGI membuat penanggulangan bencana dengan mengkoordinir gereja-gereja anggota,” tegasnya.

Khusus untuk peningkatan capacity building maka PGI perlu meningkatkan kerjasama dengan semua pihak baik gereja, masyarakat dan pemerintah yang sifatnya koordinasi. Sekali lagi PGI dan anggota peduli bencana.
Kemudian Pdt Agustinus Purba (GBKP) mengatakan keberadaan Jakomkris PB saangat penting dan berdampak kepada masyarakat yang tertimpa bencana.

“Pengalaman kami di korban Gunung Sinabung membuktikan bahwa Jakomkris PB penting. Terjadi peningkatan kapasitas dalam segala hal,” ujarnya.

Bahwa Gereja dan komunitas Kristen, penting untuk menggerakkan jemaat untuk kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. Jakomkris PB lebih fokus ke penguatan jemaat pada pasca bencana. “Dalam konteks respon kami dukung dari belakang jemaat di depan. Kita juga merumuskan bahwa Jakomkris akan bekerja dengan berdasarkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.”

Selama kurang lebih enam tahun Jakomkris PB telah hadir di bencana alam Sinabung, Gempa bumi Lombok, Tsunami Palu, Tsunami Selat Sunda dan beberapa daerah lainnya. Sampai berita ini diturunkan Badan Pengarah yang beranggotakan 7 orang belum menetapkan ketua Jakomkris PB yang akan datang.

Kongres  juga menyetujui sekretariat Jakomkris PB sendiri yang tadinya berkantor di PGI  sudah dipindahkan ke Yogyakarta.

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/10/20191010_130039-1024x768.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/10/20191010_130039-150x150.jpgadminwarningtimeFokusHomeIndonesiaWARNINGTIME.COM JAKARTA – Jaringan Komunitas Kristen untuk Penanggulangan Risiko Bencana untuk Penanggulangan (Jakomkris PB) di Indonesia menyatakan Fokus Kepada Penguatan Jemaat Pasca Bencana. Demikian disampaikan Efendi Aritonang saat konferensi pers di Lantai 3 Grha Oikumene, Jakarta (10/10) bersama tujuh Badan Pengarah Jakomkris PB. Seperti diketahui konferensi pers diselenggarakan disela-sela Kongres...Mengungkap Kebenaran